penemuan mayat dijuwiring klaten

Minggu, Desember 11, 2011 0 Comments »

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN – Akibat sudah tak tahan menahan ingin kencing, Solikin (45) yang hendak menjual barang bekasnya langsung berhenti di tepi jalan. Setelah menyandarkan sepedanya di pohon, dia langsung mencoba menghampiri parit di pinggir jalan.

“Saat itu pulalah saya mencium bau busuk di parit itu. Ternyata bau itu dari sesosok mayat yang berada di dalam parit,” ucapnya menceritakan keterkejutannya, Klaten, Sabtu (10/12/2011).

Solikin menemukan mayat lelaki bertubuh gempal itu di sebuah parit jalan Delanggu-Juwiring tepatnya di kawasan Desa Bogor, Kecamatan Juwiring, Sabtu (10/12), sekitar pukul 16.45 WIB. Parit jalan yang memiliki kedalaman sekitar tiga meter itu menyulitkan proses evakuasi mayat, ditambah pula parit tersebut dipenuhi oleh tumbuhan-tumbuhan liar.

“Mayat tersebut mengenakan kaos berwarna ungu. Saya tidak berani mendekat apalagi dengan bau yang cukup menyengat itu. Setelah itu, saya langsung lapor warga sekitar dan Koramil setempat tentang adanya mayat yang berada di parit,” jelas warga Desa Tlobong, Kecamatan Delanggu itu saat ditemui di lokasi.

Jajaran polisi dari Polsek Juwiring langsung mendatangi lokasi kejadiansetelah mendapatkan laporam. Polisi lalu memasang pita police line di lokasi untuk mencegah warga mendekati area. Namun, rasa keingin tahuan membuat banyaknya warga berdatangan untuk menyaksikan kondisi mayat tersebut dari jarak dekat. Hal itu juga sempat mengganggu petugas dalam melakukan evakuasi.

”Meski harus bersusah payah, namun akhirnya mayat tersebut berhasil kami evakuasi dengan bantuan warga sekitar pukul 19.00 WIB. Mayat tersebut selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Soeradji Tirtonegoro Klaten untuk dioutopsi,” urai Kapolsek Juwiring, AKP I Wayan Sunarta.

Mayat lelaki yang belum diketahui identitasnya tersebut dalam kondisi sudah membusuk sehingga identitasnya sudah tidak bisa dikenali. Mayat tanpa mengenakan celana tersebut diperkirakan sudah berusia sekitar lima hari.

“Apakah mayat ini merupakan hasil penganiayaan atau tidak, kami belum bisa memastikan ada atau tidak bekas penganiayaan di tubuh korban, karen masih menunggu hasil outopsi. Kondisi mayat sudah rusak sehingga sulit untuk diidentifikasi penyebab kematiannya,” tambahnya.(tribun jogja/oda)

0 komentar: